NIKE SILVIA

Identitas Buku Judu Buku : Sajak Sajak Anak Matahari Penulis : Ajip Rosidi ISBN : 878-979-419-483-6 Penerbit : PT Dunia Pustaka Jaya Tahun terbit : Cetakan kedua,2018 Jumlah halaman : 87 Halaman Ukuran : 19 cm × 12,5 cm Gambar jilid dan Ilustrasi : Oesman Effendi Jenis cover : Soft Cover Tentang Penulis : Ajip Rosidi lahir di Jatiwangi, Jawa Barat, 31 Januari 1938 - meninggal di Magelang, 29 Juli 2020 pada umur 82 tahun) adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Semasa Hidupnya beliau telah banyak menulis karya sastra dan memenangkan banyak penghargaan. Salah satunya penghargaan Hadiah Sastra Nasional 1955–1956 untuk puisi (diberikan tahun 1957) dan 1957–1958 untuk prosa (diberikan tahun 1960). Pada umur 12 tahun, saat masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Rakyat, tulisan Ajip telah dimuat dalam ruang anak-anak pada harian Indonesia Raya. Ajip juga menulis drama, cerita ra...

Surga yang memudar Pudar, Pudar sudah Surgaku yang indah Ada apa dengan Surgaku? Mengapa ini terjadi? Hati ini menjerit kala memendam rindu, Rindu akan melihat betapa eloknya Padang bunga itu. yang begitu luas dan elok Bak sebuah Lukisan, Tapi, kini sudah tiada lagi. Dengan rindangnya Pohon pohon yang menjulang tinggi. Yang kini telah tergantikan beton beton yang menjulang Hati ini bertanya, kemana semua itu pergi? Telinga ini rindu akan nyanyian Burung di pagi hari Suaranya yang merdu layaknya orkestra Profesional Namun Kini tak terdengar lagi. kemana burung burung itu? Jiwa ini terasa pahit,  melihat air sungai Yang dulu jernih bak cermin kini telah tiada, sungaiku kini telah berkarat. Nafasku terasa sesak, haus akan udara sejuk. Mengapa kini yang ada hanyalah udara kotor yang beracun. Hati ini sedih melihat Surga yang indah kini telah memudar  Hati ini merindukan Surga yang dulu Surga yang indah bukan surga yang mumudar ini. Kita dan Langit Lihatlah Langit itu Seolah ia ber...

                  ( https://pin.it/3i4sQTA ) Sang Rembulan Karya: Nike Silvia Saat dunia mulai terselimut gelapnya malam Ia hadir bagaikan lentera ditengah kegelapan Dengan lembutnya ia pancarkan sinar ditubuhnya Walau cahayanya tak seterang Mentari Ia tak segan menerangi langit hingga fajar menyingsing Ia dengan ikhlas memberi cahayanya  Kepada dunia yang sedang dilanda kegelapan malam Karena ditinggal pergi sang mentari Bahkan saat tubuhnya terbelah Ia tetap setia berusaha membantu bumi  Dengan menyinarkan cahayanya  agar bumi bisa melihat dalam gelap gulitanya malam Ditemani gemerlap Bintang disisinya Betapa ia terlihat mempesona  Ketika orang memandang wajahnya Mereka terpesona akan pesona indahnya Oh sungguh betapa indah dan cantiknya persona  Sang Dewi malam... Karawang, 8 April 2020