Kumpulan Puisi Karya Nike Silvia



Surga yang memudar

Pudar,
Pudar sudah Surgaku yang indah
Ada apa dengan Surgaku?
Mengapa ini terjadi?

Hati ini menjerit kala memendam rindu,
Rindu akan melihat betapa eloknya Padang bunga itu.
yang begitu luas dan elok Bak sebuah Lukisan,
Tapi, kini sudah tiada lagi.
Dengan rindangnya Pohon pohon yang menjulang tinggi.
Yang kini telah tergantikan beton beton yang menjulang
Hati ini bertanya, kemana semua itu pergi?

Telinga ini rindu akan nyanyian Burung di pagi hari
Suaranya yang merdu layaknya orkestra Profesional
Namun Kini tak terdengar lagi.
kemana burung burung itu?

Jiwa ini terasa pahit, 
melihat air sungai Yang dulu jernih bak cermin
kini telah tiada, sungaiku kini telah berkarat.
Nafasku terasa sesak, haus akan udara sejuk.
Mengapa kini yang ada hanyalah udara kotor yang beracun.

Hati ini sedih melihat Surga yang indah kini telah memudar 
Hati ini merindukan Surga yang dulu
Surga yang indah bukan surga yang mumudar ini.






Kita dan Langit

Lihatlah Langit itu
Seolah ia berkisah tentang kita
Lihat Awan yang bergumpal itu 
Seolah ia bercerita tentang kebersamaan kita
Mentari yang bersinar cerah itu
Seolah kita saat bahagia

Dan hujan, seolah kita saat beduka
Dengarkanlah Suara gemuruh Guntur
menggambarkan kita saat berselisih
Sementara pelangi, ibarat jalan yang kita lalui

Kita dan Langit 
Memiliki begitu banyak kesamaan 
Biarlah langit menjadi saksi diantara kita
Saksi diantara semua kisah yang kita lalui






Kesepian Hati

Lihatlah betapa  dunia 
Namun keindahan itu terasa sepi bagiku

Ya, Sepi. Itulah yang kurasakan
Bahkan dalam lautan manusia pun
Rasa sepi ini seolah membunuhku
Berjalan di keramaian namun terasa sendiri

Ibarat seekor Kupu-kupu
Yang terbang diatas hamparan bunga
Mengepakan sayap indahnya dengan sedih

Seolah meratapi nasibnya sendiri
Terlihat bahagia namun nyatanya kesepian






Perpisahan

Perlahan waktu terus bergulir,
Tak terasa banyak hal yang ku lalui tanpa mu
Lama sudah kita berpisah.

Waktu begitu kejam, merapasmu dariku.
Membuatku tenggelam dilautan bernama rindu
Jika waktu bisa ku putar kembali,
Aku memilih untuk tidak bertemu denganmu
Dengan begitu aku tak akan tenggelam dalam kerinduan.

Berkali-kali aku mencoba,
Aku mencoba untuk melupakan mu
Namun aku tak berdaya,
Hati kecil ku menjerit menolak untuk melupakan mu.

Menunggu, itulah yang kulakukan
Menunggu dan terus menunggu tanpa merasa lelah,
Menunggu waktu untuk menjemput ku
Menunggu waktu mempertemukan kita kembali 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Singkat Abu Bakar Ash-Shiddiq Sahabat Rosulullah SAW